Kamis, 30 Juni 2016

Ada Banyak Mitos Tentang Masa Subur, Mari Kita Luruskan

Di sekitar kita, ada banyak mitos yang beredar mengenai kesuburan dan masa subur yang mungkin saja membuat bingung calon bunda dalam merencanakan kehamilan.

Di bawah ini ada beberapa mitos dan kebenaran yang sesungguhnya, mari kita simak  :

cepat hamil, kehamilan, mempersiapkan kehamilan yang sehat, merencanakan kehamilan, mitos hamil, persiapan kehamilan
Menghitung masa subur

Masa subur dan ovulasi terjadi pada hari ke-14 di setiap siklus menstruasi

Pendapat ini tidak salah, tapi juga tidak sepenuhnya benar. Faktanya, siklus menstruasi berbeda beda pada setiap wanita. Paling tidak ada 2 faktor yang bisa menjadi acuan dan sebaiknya anda catat selama beberapa bulan untuk mengetahui masa subur, yaitu:
Siklus menstruasi : Cari dan perhatikan/catat siklus terpendek dan terpanjang menstruasi anda.
Cervical Mucus/cairan leher vagina : Cairan leher vagina akan bertambah banyak, jernih, dan elastis ketika mendekati masa subur. Sebaliknya, ketika kesuburan berkurang maka cairan mucus akan berwarna keabu-abuan, lengket, dan kental.

Pembuahan hanya bisa terjadi selama periode 1 hari pada siklus menstruasi

Sel telur memang hanya bisa dibuahi dalam periode 12-24 jam, akan tetapi jika seorang wanita berhubungan intim dalam periode 5 hari sebelum ovulasi sampai sekitar 2 hari sesudahnya maka kemungkinan untuk terjadi pembuahan masih ada .

Dengan demikian, kemungkinan terjadinya pembuahan masih bisa terjadi hingga periode 7 hari dalam siklus menstruasi wanita. Hal ini disebabkan karena sel sperma bisa bertahan hidup sampai dengan 5 hari di dalam sistem reproduksi wanita; dan dalam periode 24 jam, seorang wanita bisa melepaskan lebih dari 2 sel telur .

Perubahan suhu tubuh basal wanita bisa menjadi pertanda masa subur

Ada juga sebuah mitos yang menyebutkan bahwa masa subur terjadi sehari setelah suhu tubuh naik dan sehari sebelum suhu tubuh turun. Tetapi faktanya wanita yang mengalami kondisi perubahan suhu tubuh ketika masa subur hanya sekitar 10% saja.

Dan pada saat suhu tubuh mengalami perubahan, sel telur bisa dipastikan sudah tidak bisa lagi dibuahi sebab sel telur hanya dapat bertahan selama 12 hingga 24 jam. Jadi, perubahan pada cervical mucus atau cairan leher vagina bisa menjadi penanda yang lebih akurat bila anda ingin mengetahui masa subur.

Stress dapat menurunkan kesuburan

Tidaklah benar jika ada pernyataan bahwa stress dapat mencegah terjadinya pembuahan. Akan tetapi hormon yang diperlukan agar terjadi proses ovulasi dapat tertekan akibat stress, sehingga hal ini dapat mengakibatkan tertundanya ovulasi atau kematangan sel telur.

Seorang wanita akan mengalami menopause jika sel telurnya sudah habis

Pada saat dilahirkan, seorang wanita akan memiliki sel telur lebih dari 400.000. Akan tetapi, menopause lebih disebabkan karena tubuh wanita tidak lagi bereaksi terhadap hormon yang menyebabkan sel telur matang sebelum dilepaskan pada saat ovulasi. Ini yang menyebabkan berhentinya siklus menstruasi.

Lakukanlah konsultasi dan pemeriksaan medis langsung dengan ahli kandungan, agar anda mendapatkan informasi dan analisa yang tepat sehingga proses perencanaan dan program kehamilan dapat berjalan dengan lancar. 
, , , , ,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar